Pengikut

Rabu, 30 Januari 2013

Filsafat dan Ilmu Kimia; Suatu Pengantar

Ilmu kimia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan (science). Science merupakan seluruh pengetahuan manusia (human knowledge) tentang alam. Science merupakan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan-percobaan yang disusun dari kenyataan-kenyataan (fact) yang telah dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga merupakan suatu sistem. Sukmariah (1990: 2), berdasarkan uraian di atas menyatakan bahwa ilmu kimia adalah merupakan suatu pengetahuan yang meliputi tentang sifat-sifat, susunan serta struktur dari benda/zat serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalam zat tersebut yang disertai dengan pembebasan dan pengambilan energi. Sedangkan menurut Irfan Anshory (2000: 3) ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energy yang menyertai perubahan materi.
Brady (1999: 2) mengemukakan bahwa ilmu kimia merupakan ilmu mengenal bahan kimia. Bahan kimia bukanlah zat abstrak yang mencakup benda yang ada di sekitar kita. Bagian terpenting dari ilmu kimia adalah mempelajari ilmu kimia, perubahan yang terjadi bila senyawa kimia berinteraksi membentuk senyawa baru yang berbeda. Sedangkan menurut Irfan Anshory (2000: 3) ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energy yang menyertai perubahan materi. Dari ketiga pendapat di atas, pendapat Irfan Anshory merupakan pendapat yang secara lengkap mendefenisikan semua aspek yang dipelajari dalam ilmu kimia.
Kebanyakan bahan kimia terjadi secara alamiah di bumi, di sekeliling kita atau dihasilkan oleh benda hidup. Beberapa bahan-bahan kimia digunakan manusia sejak dahulu kala untuk membuat tempat bernaung, pakaian dan makanan. Beberapa bahan kimia, peristiwa/reaksi kimia dan energi yang menyertainya merupakan fenomena alam atau hasil ilmu kimia dan teknologinya dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Ilmu kimia mempelajari reaksi kimia akibat fenomena alam yang selanjutnya dapat dikembangkan dan diciptakan zat kimia baru, reaksi kimia baru, energi kimia yang menyertainya dan teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan mengontrol serta mengelola dampak positif dan negatifnya terhadap alam dan manusia (Brady, 1999: 3).
Ilmu menjadi penting karena pengembangannya didasarkan pada filsafat yang mengandung nilai-nilai yang tinggi terhadap kesejahteraan manusia dan kelestarian alam. Filsafat mencari hakikat dari sesuatu objek/gejala secara mendalam (Surajiyo, 2010). Pengembangan ilmu kimia atas dasar filsafat menjadikan ilmu kimia merupakan hasil mempelajari hakikat zat kimia, reaksi kimia dan energi yang menyertainya agar menjadi memiliki nilai dan berguna untuk kesejahteraan manusia serta mengontrol dan mengelola dampak positif dan negatifnya.


Pustaka:

Anshory, Irfan. (2000). Kimia SMU untuk kelas 2. Jakarta: Erlangga. 

Brady, James E. (1999). Kimia universitas: Asas dan struktur. Jilid 1. Edisi Ke-5. Jakarta: Binarupa Aksara.


Sukmariah M. dan Kamianti A. (1990). Kimia kedokteran. Edisi Ke-2. Jakarta: Binarupa Aksara.

Surajiyo. (2010). Filsafat ilmu dan perkembangannya di Indonesia: Suatu pengantar. Jakarta: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar