Ilmu
kimia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan (science). Science
merupakan seluruh pengetahuan manusia (human
knowledge) tentang alam. Science merupakan pengetahuan yang diperoleh
berdasarkan pengamatan dan percobaan-percobaan yang disusun dari
kenyataan-kenyataan (fact) yang telah
dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga merupakan suatu sistem. Sukmariah
(1990: 2), berdasarkan uraian di atas menyatakan bahwa ilmu kimia adalah
merupakan suatu pengetahuan yang meliputi tentang sifat-sifat, susunan serta
struktur dari benda/zat serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalam zat
tersebut yang disertai dengan pembebasan dan pengambilan energi. Sedangkan
menurut Irfan Anshory (2000: 3) ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam
yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi
menjadi materi lain, serta energy yang menyertai perubahan materi.
Brady
(1999: 2) mengemukakan bahwa ilmu kimia merupakan ilmu mengenal bahan kimia.
Bahan kimia bukanlah zat abstrak yang mencakup benda yang ada di sekitar kita.
Bagian terpenting dari ilmu kimia adalah mempelajari ilmu kimia, perubahan yang
terjadi bila senyawa kimia berinteraksi membentuk senyawa baru yang berbeda. Sedangkan
menurut Irfan Anshory (2000: 3) ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam
yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi
menjadi materi lain, serta energy yang menyertai perubahan materi. Dari ketiga pendapat di atas, pendapat Irfan Anshory merupakan pendapat yang secara lengkap mendefenisikan semua aspek yang dipelajari dalam ilmu kimia.
Kebanyakan
bahan kimia terjadi secara alamiah di bumi, di sekeliling kita atau dihasilkan
oleh benda hidup. Beberapa bahan-bahan kimia digunakan manusia sejak dahulu
kala untuk membuat tempat bernaung, pakaian dan makanan. Beberapa bahan kimia,
peristiwa/reaksi kimia dan energi yang menyertainya merupakan fenomena alam
atau hasil ilmu kimia dan teknologinya dapat menimbulkan dampak positif maupun
negatif. Ilmu kimia mempelajari reaksi kimia akibat fenomena alam yang
selanjutnya dapat dikembangkan dan diciptakan zat kimia baru, reaksi kimia
baru, energi kimia yang menyertainya dan teknologi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia dan mengontrol serta mengelola dampak
positif dan negatifnya terhadap alam dan manusia (Brady, 1999: 3).
Ilmu
menjadi penting karena pengembangannya didasarkan pada filsafat yang mengandung
nilai-nilai yang tinggi terhadap kesejahteraan manusia dan kelestarian alam.
Filsafat mencari hakikat dari sesuatu objek/gejala secara mendalam (Surajiyo,
2010). Pengembangan ilmu kimia atas dasar filsafat menjadikan ilmu kimia
merupakan hasil mempelajari hakikat zat kimia, reaksi kimia dan energi yang
menyertainya agar menjadi memiliki nilai dan berguna untuk kesejahteraan
manusia serta mengontrol dan mengelola dampak positif dan negatifnya.
Pustaka:
Anshory, Irfan. (2000). Kimia SMU untuk
kelas 2. Jakarta: Erlangga.
Brady, James E. (1999). Kimia universitas: Asas dan struktur.
Jilid 1. Edisi Ke-5. Jakarta: Binarupa Aksara.
Sukmariah M. dan Kamianti A. (1990). Kimia kedokteran. Edisi Ke-2. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Surajiyo. (2010). Filsafat ilmu dan perkembangannya di Indonesia: Suatu pengantar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar